Rabu, 15 Februari 2012

sejarah operating system

Perkembangan system operasi sendiri banyak dipengaruhi dari perkembangan hardware. Berikut perkembangan Operating System yang digolongkan sesuai generasinya :
Generasi ke Nol (1940)
  1. Komponen utamanya adalah tabung hampa udara (vacuum tube).
  2. Komputer belum menggunakan Operating System.
  3. Semua operasi komputer dilakukan secara manual melalui manual plugsboards dan hanya bisa digunakan untuk menghitung.
Generasi Pertama (1950)
  1. Komponen utamanya berupa trasistor.
  2. Operating System berfungsi terutama sebagai pengatur pergantian antar job agar pada saat instalasi job berikutnya lebih efisien. Dalam generasi ini, muncul apa yang dinamakan batch system (semua jenis job sejenis dikumpulkan menjadi satu).
  3. Input memakai punch card.
Generasi Kedua (1960)
  1. Komponen utama berupa IC.
  2. Berkembang konsep-konsep dasar :
  • Multiprogramming, satu proses mengerjakan banyak proses yang ada pada memory.
  • Multiprocessing, satu job dikerjakan oleh banyak processor, yang berpengaruh untuk meningkatkan utilitas.
  • Spooling: (Simultan Peripheral Operation On Line), bertindak sebagai buffer saja dan mampu menerima pesanan meskipun belum akan dikerjakan.
  • Device Independence, masing-masing komponen memiliki sifat yang saling berbeda (misal masing-masing printer memiliki driver yang berbeda).
  • Time Sharing atau Multitasking.
  • Real Time System, berguna sebagai kontrol bagi mesin.
Generasi Ketiga (1970)
  1. Komponen utama VLSI (Very Large Scale Integration Circuit).
  2. Ditandai dengan berkembangnya konsep general purpose system, sehingga operating system menjadi sangat kompleks, mahal dan sulit dipelajari.
Generasi Keempat (1970-an sampai sekarang)
  1. PC makin populer.
  2. Ditandai dengan berkembangnya operating system untuk untuk jaringan komputer dengan tujuan data sharing, hardware sharing dan program sharing.
  3. User interface semakin user friendly.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar